PIPA HDPE Pipa HDPE (High Density Polyethylene) mulai dikembangkan sejak tahun 80an, pipa ini menggunakan bahan olahan plastik yang dikembangkan jauh melampaui karakter plastik konvensional. Dimana jenis bahan thermo plastic yang biasa disebut polietilena (PE). Sementara untuk HDPE, bahan ini dikembangkan dengan karakter lebih istimewa dengan teknik produksi berdensitas tinggi (HDPE atau High Density Polyethylene). Bahan ini memiliki karakter seperti pipa besi, kuat dan tahan terhadap benturan. Selain itu memiliki tingkat keretakan sangat rendah, sehingga tidak gampang rusak, retak maupun bocor. Karakter lain yang membuat pipa ini istimewa adalah daya tahan terhadap panas hingga (70°C), dan resisten terhadap bahan kimia berbahaya. Pipa HDPE bisa digunakan untuk berbagai keperluan, dari saluran pipa bersih sampai limbah kimia dan aplikasi yang luas lainnya, diantaranya:
Pipa HDPE merupakan sistem perpipaan yang terpercaya dengan karakteristik yang istimewa dan sesuai untuk aplikasi air minum bertekanan karena terbuat dari Polyethylene (PE). Materialnya memiliki tingkat keretakan yang rendah, daya tahan impact yang tinggi dan elastisitas yang tinggi sehingga memiliki life time lebih dari 50 tahun. Secara umum, material pipa ini terdiri dari 2 jenis PE : 1. PE 80 (design stress 6.3 Mpa) dan 2. PE 100 (design stress 8 Mpa). Untuk mengetahui kebutuhan pipa HDPE yang anda pakai perlu kita mengetahui tentang ukuran SDR (STANDARD DIMENSION RATIO) pada pipa HDPE yang akan dibutuhkan. SDR adalah satuan yang digunakan untuk mengetahui tebal pipa (wall thickness) dan OD pipa HDPE. Gambar di atas menjelaskan bahwa diameter pipa (OD) dibagi dengan tebal pipa maka akan didapat SDR. Sebagai contoh kita akan mengukur OD pipa HDPE 200mm dengan tebal 18,2mm maka SDR nya adalah 11. Demikian juga sebaliknya jika kita ingin mengetahui berapa ketebalan pipa kita maka OD pipa dibagi dengan SDRnya. Misal, OD pipa 315mm dengan SDR 17, maka tebal dinding pipa adalah 18,7mm. Jadi semakin kecil nilai SDR maka pipa akan semakin tebal. Untuk Presure tekanan (PN= Pressure Number) pipa HDPE terdiri mulai dari PN 6,3, PN 8, PN 10, PN 12,5, PN 16 dan PN 20 juga 4 varian aksesoris fitting yang digunakanya dengan berbagai berbagai macam merk dan ukuran diantaranya merk : Wavin, Swalow, Pralon, Vinilon, Langgeng, Unilon, Swallow, Pralon, Maspion, AMD, INOAC dll. Pipa HDPE tersedia dalam bentuk batangan dan gulungan (coil), sehingga mempermudah dalam proses transportasi dan instalasi. |
Pipa HDPE tersedia dalam bentuk batangan dan gulungan (coil), sehingga mempermudah dalam proses transportasi dan instalasi. AKSESORIS PIPA DAN FITTING BESERTA FUNGSINYA Berbagai jenis fitting dan aksesoris pipa hdpe yang dipergunakan pada jalur pipa HDPE sesuai fungsinya pada khususnya ada bermacam jenis yaitu : 1. Jenis Segmented Butt fusion. Yang berupa fitting yang dibentuk dari potongan pipa HDPE sesuai dengan tekanan pipa utama. Keunggulan Fitting jenis ini adalah harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan jenis lain terutama pada diameter besar. 2. Jenis Moulded. Yang berupa cetakan sehingga secara estetika lebih bagus, terutama jika dipasang diatas permukaan tanah (Expose). Diameter jenis ini mulai dari diameter 2” (63mm) s/d 12” (315mm). 3. Jenis Compression (ulir). Jenis ini paling banyak dipergunakan untuk pipa dengan diameter mulai ½” sampai diameter 4”. Keunggulan jenis ini adalah pemasangan lebih mudah karena tidak mempergunakan mesin penyambung. 4. Jenis Electro Fusion. Fitting jenis ini paling banyak dipergunakan untuk aplikasi Gas. Pemasangan fitting Electro Fusion relative lebih mudah, karena tidak diperlukan mesin dengan dimensi yang besar karena pada body fitting ini ada semacam tonjolan berisi electrode yang berfungsi untuk melelehkan dindingnya pada waktu proses pemasangan. Sistem penyambungan fitting HDPE memiliki beberapa macam alternatif yaitu :
|